ASESMEN KOMPETENSI MINIMUM (AKM) dan Pelaporan Hasilnya
1. Apa itu AKM ?
AKM (Asesmen Kompetensi Minimum) merupakan penilaian kompetensi mendasar yang diperlukan oleh semua siswa untuk mampu mengembangkan kapasitas diri dan berpartisipasi positif pada masyarakat.
2. Ada berapa kompetensi mendasar yang diukur AKM ?
Ada dua kompetensi mendasar yang diukur AKM, yaitu :
1) literasi membaca merupakan kemampuan untuk memahami, menggunakan, mengevaluasi, merefleksikan berbagai jenis teks tertulis untuk mengembangkan kapasitas individu sebagai warga Indonesia dan warga dunia serta dapat berkontribusi secara produktif kepada masyarakat.
2) literasi numerasi (matematika) adalah kemampuan berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah sehari-hari pada berbagai jenis konteks yang relevan untuk individu sebagai warga Indonesia dan warga dunia.
Baik pada literasi membaca maupun numerasi, kompetensi yang dinilai mencakup keterampilan berpikir logis-sistematis, keterampilan bernalar dan keterampilan memilah dan mengolah informasi menggunakan konsep dan pengetahuan yang telah dipelajari.
3. Apa yang disajikan oleh AKM kepada siswa ?
AKM menyajikan masalah-masalah dengan beragam konteks yang diharapkan mampu diselesaikan oleh siswa menggunakan kompetensi literasi membaca dan numerasi yang dimilikinya.
4. Apa tujuan AKM ?
5. Apa saja komponen-komponen AKM
6. Apa saja konten literasi membaca dan konten numerasi (matematika)?
Konten literasi membaca dapat berupa :
1) Teks informasi, yaitu teks yang bertujuan untuk memberikan fakta, data, dan informasi dalam rangka pengembangan wawasan serta ilmu pengetahuan yang bersifat ilmiah.
2) Teks fiksi, yaitu teks yang bertujuan untuk memberikan pengalaman mendapatkan hiburan, menikmati cerita dan melakukan perenungan kepada pembaca.
Konten numerasi (matematika) dapat berupa :
1) Bilangan, meliputi representasi, sifat urutan, dan operasi beragam jenis bilangan (cacah, bulat, pecahan,desimal).
2) Pengukuran dan Geometri, meliputi mengenal bangunan datar hingga menggunakan volume dan luas permukaan dalam kehidupan sehari-hari. Juga menilai pemahaman peserta didik tentang pengukuran panjang, berat, waktu dan debit, serta satuan luas menggunakan satuan baku.
3) Data dan ketidakpastian, meliputi pemahaman, interpretasi, serta penyajian data maupun peluang.
4) Aljabar, meliputi persamaan dan pertidaksamaan, relasi dan fungsi ( termasuk pola bilangan) serta rasio dan proporsi.
7. Apa saja proses kognitif literasi membaca dan proses kognitif numerasi matematika ?
Proses kognitif literasi membaca dapat berupa :
1) Menemukan informasi, mencari, mengakses serta menemukan informasi tersurat dari wacana.
2) Interpretasi dan integrasi, memahami informasi tersurat maupun tersirat, memadukan interpretasi antar bagian teks untuk menghasilkan inferensi.
3) Evaluasi dan refleksi, menilai kredibilitas, kesesuaian maupun keterpercayaan teks serta mampu mengaitkan isi teks dengan hal lain di luar teks.
Proses kognitif numerasi dapat berupa :
1) Pemahaman, memahami fakta, prosedur serta alat matematika.
2) Penerapan, mampu menerapkan konsep matematika dalam situasi nyata yang bersifat rutin.
3) Penalaran, bernalar dengan konsep matematika untuk menyelesaikan masalah yang bersifat rutin.
8. Apa saja konteks literasi membaca dan konteks numerasi (matematika) ?
Konteks literasi membaca dan konteks numerasi (matematika) sama, yaitu :
1) Personal, berkaitan dengan kepentingan diri secara pribadi.
2) Sosial Budaya, berkaitan dengan kepentingan antar individu, budaya dan isu kemasyarakatan.
3) Saintifik, berkaitan dengan isu, aktivitas, serta fakta ilmiah baik yang telah dilakukan maupun futuristic.
9. Bagaimana hasil AKM dilaporkan?
Hasil AKM dilaporkan dalam empat kelompok yang menggambarkan tingkat kompetensi yang berbeda. Urutan tingkat kompetensi dari yang paling kurang adalah :
1) Tingkat Kompetensi Perlu Intervensi Khusus,
Pada kompetensi literasi membaca, Tingkat Kompetensi Perlu Intervensi Khusus maksudnya siswa belum mampu menemukan dan mengambil informasi eksplisit yang ada dalam teks ataupun membuat interpretasi sederhana.
Pada kompetensi numerasi, Tingkat Kompetensi Perlu Intervensi Khusus maksudnya siswa hanya memiliki pengetahuan matematika yang terbatas. Siswa menunjukkan penguasaan konsep yang parsial dan kemampuan komputasi yang terbatas.
2) Tingkat Kompetensi Dasar,
Pada kompetensi literasi membaca, Tingkat Kompetensi Dasar maksudnya siswa mampu menemukan dan mengambil informasi eksplisit yang ada dalam teks serta membuat interpretasi sederhana.
Pada kompetensi numerasi, Tingkat Kompetensi Dasar maksudnya siswa memiliki keterampilan dasar matematika: komputasi dasar dalam bentuk persamaan langsung, konsep dasar terkait geometri dan statistika, serta menyelesaikan maslah matematika sederhana yang rutin.
3) Tingkat Kompetensi Cakap
Pada kompetensi literasi membaca, Tingkat Kompetensi Cakap maksudnya siswa mampu membuat interpretasi dari informasi implisit yang ada dalam teks; mampu membuat simpulan dari hasil integrasi beberapa informasi dalam suatu teks.
Pada kompetensi numerasi, Tingkat Kompetensi Cakap maksudnya siswa mampu mengaplikasikan pengetahuan matematika yang dimiliki dalam konteks yang lebih beragam.
4) Tingkat Kompetensi Mahir.
Pada kompetensi literasi membaca, Tingkat Kompetensi Mahir maksudnya siswa mampu mengintegrasikan beberapa informasi lintas teks; mengevaluasi isi, kualitas, cara penulisan suatu teks, dan bersikap reflektif terhadap isi teks.
Pada kompetensi numerasi, Tingkat Kompetensi Mahir maksudnya siswa mampu bernalar untuk menyelesaikan masalah kompleks serta nonrutin berdasarkan konsep matematika yang dimilikinya.
CONTOH SOAL AKM
1. Contoh Soal Literasi Membaca (Teks Informasi)
2. Contoh Soal Numerasi (Matematika)
3. Simulasi AKM Pusmenjar Kemdikbud
Untuk mencoba simulasi soal AKM Pusmenjar Kemdikbud klik di sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar