SELAMAT DATANG DI BLOG GURU KIMIA DAN TERIMAKASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA

Kamis, 26 Agustus 2021

PRAKTIKUM SKL (Kenaikan Titik Didih dan Penurunan Titik Beku)

 PRAKTIKUM KENAIKAN TITIK DIDIH DAN PENURUNAN TITIK BEKU

A. Tujuan Percobaan

Untuk mengetahu besarnya kenaikan titik didih dan penurunan titik beku larutan beberapa larutan nonelektrolit dan larutan elektrolit.

B. Teori Dasar

1.  Kenaikan Titik Didih Larutan (∆Tb)

Kenaikan titik didih (∆Tb) larutan merupakan fenomena meningkatnya titik didih suatu pelarut (Tbp) disebabkan adanya zat terlarut di dalam pelarut tersebut. Hal ini berarti bahwa titik didih pelarut akan lebih kecil jika dibandingkan dengan titik didih larutannya (Tbl). sebagai contoh titik didih air murni pada tekanan 1 atm adalah 100 0C, jika kita larutkan gula (nonelektrolit) atau garam dapur (elektrolit) ke dalam air murni tersebut maka titik didihnya akan lebih tinggi dari 100 0C.

Besarnya kenaikan titik didih suatu larutan apakah itu larutan elektrolit atau nonelektrolit merupakan selisih antara titik didih larutan (Tbl) dengan titik didih pelarut murninya (Tbp).

Secara matematis dinyatakan :

Tb = Tbl - Tbp

Menurut hukum Roult untuk besarnya kenaikan titik didih larutan nonelektrolit (seperti gula, urea dll) :

Tb = m . Kb

Sedang untuk larutan elektrolit (seperti garam dapur/NaCl dll) besarnya kenaikan titik didihnya hukum Roult dikalikan faktor Van't Hoff (i) :

Tb = m . Kb . i dimana i = 1 + (n - 1 )α

2. Penurunan Titik Beku Larutan (ΔTf)

Penurunan titik beku larutan merupakan fenomena menurunkan titik beku suatu pelarut disebabkan adanya zat terlarut didalam pelarut tersebut. Ini berarti bahwa titik beku pelarut akan lebih besar jika dibandingkan dengan titik larutan. Sebagai contoh titik beku air murni pada tekanan 1 atm adalah 0 0C jika kita melarutkan gula atau garam dapur ke dalam air maka titik bekunyanya akan lebih rendah dari 0 0C.

Besarnya penurunan titik beku suatu larutan apakah itu larutan elektrolit atau non elektrolit merupakan selisih antara titik didih pelarut murninya (Tfp) dengan titik larutan (Tfl).

Secara matematis dinyatakan :  Tf =  Tfp – Tfl

Menurut hukum Roult untuk besarnya kenaikan titik didih larutan nonelektrolit (seperti gula, urea dll) :

Tf =  m . Kf

Untuk larutan elektrolit (seperti garam dapur atau NaCl dll) besarnya kenaikan titik didihnya hukum roult dikalikan dengan faktor van’t hoff (i) :

Tf =  m . Kf . i    di mana  i = 1 + (n – 1 )α

C. Alat dan Bahan

a. Alat : 

1) kaki tiga, 2) kawat kasa, 3) gelas kimia dan 4) pembakar bunsen

b. Bahan :

1) air murni (1000 gram)

2) glikol, 

3) 

D. Pelaksanaan Praktikum Virtual

a.  Kenaikan Titik Didih



Untuk memulai praktikum klik di sini

Catatan :

1) untuk pelarut hanya air

2) untuk zat terlarut hanya glikol dan natrium klorida (NaCl) dengan molalitas masing-masing 1 m da 2 m.

b.  Penurunan Titik Beku



Untuk memulai praktikum klik di sini

Catatan :

1) untuk pelarut hanya air

2) untuk zat terlarut hanya glikol dan natrium klorida (NaCl) dengan molalitas masing-masing 1 m da 2 m.

E. Hasil Pengamatan

1) Catat sementara dulu di kertas selembar.
2) Hasil catatannya masukkan format yang Bapak buatkan linknya di sini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KISI KISI SOAL KIMIA UJIAN SEKOLAH 2024

 KISI KISI SOAL KIMIA UJIAN SEKOLAH 2024 Siswa dapat menyebutkan : 1.  Tanda-tanda terjadinya suatu reaksi kimia                   2.  Menen...