Menyebarkan pemahaman "Mengapa
kurikulum perlu berubah?"
==================================================================
Salam Guru Hebat !
Mengapa kurikulum perlu berubah?
Postingan ini menjelaskan bagaimana kurikulum perlu berubah demi memenuhi kebutuhan murid sesuai dengan zamannya.
Pemahaman Kurikulum dan Pembelajaran
Murid hidup pada zaman dan keadaan yang sudah berbeda.
Kompetensi apa yang dibutuhkan?
Bagaimana cara mereka belajar?
Kurikulum seperti apa yang semestinya kita gunakan?
Apa itu Kurikulum ? Mengapa Kurikulum Perlu Berubah ?
Kurikulum adalah sesuatu yang kompleks dan multidimensi, akan tetapi kurikulum dapat dimaknai sebagai titik awal sampai titik akhir pengalaman belajar murid. Dan kurikulum juga dapat diibaratkan sebagai jantung pendidikan.
Kurikulum bersifat dinamis dan terus dikembangkan sesuai konteks dan karakteristik murid, demi membangun kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan mereka, kini dan masa yang akan datang.
Perubahan zaman dengan isu-isu kekiniannya (seperti perubahan iklim global, teknologi digital, industri multinasional dan transformasi budaya ) menyebabkan kebutuhan murid juga berubah dan lebih beragam.
Kurikulum yang baik adalah kurikulum yang sesuai karakteristik dan kebutuhan murid serta perubahan zaman. Itulah sebabnya mengapa kurikulum perlu berubah.
Murid sebagai Pusat Pengembangan Kurikulum
Menurut Ralph Tyler, dalam bukunya " The Basic Principle o Curriculum" bahwa kurikulum itu terdiri dari 4 komponen, yaitu :
- tujuan
- konten
- metode/cara
- evaluasi
- tujuan pembelajaran / konten
- panduan pedagogi
- panduan asesmen
Dengan begitu, sangat jelas bahwa murid menjadi acuan atau ' core' dari kurikulum itu sendiri. Atau dengan kata lain bahwa kemerdekaan murid dalam belajar merupakan 'jantung' pengembangan kurikulum.
Pembelajaran berdasarkan Prinsip Pembelajaran Paradigma Baru
Kurikulum yang baik adalah kurikulum yang sesuai dengan zamannya, demikian juga dengan pembelajaran.
Pembelajaran merupakan implementasi kurikulum di kelas. Sebagai pelaksana kurikulum guru merancang dan melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan prinsip-prinsip yang dapat memfasilitasi beragam kebutuhan murid, yaitu prinsip-prinsip pembelajaran paradigma baru.
Adapun prinsip umum pembelajaran paradigma baru, meliputi :
- mempertimbangkan kebutuhan capaian belajar murid saat ini;
- membangun kapasitas belajar murid menjadi pembelajar sepanjang hayat;
- mendukung perkembangan kognitif dan karakter murid;
- menyesuaikan konteks kehidupan murid;
- mengarah pada masa depan yang berkelanjutan.
Struktur Pembelajaran Merdorong Murid Merdeka Belajar
Pembelajaran paradigma baru merupakan sebuah upaya pembelajaran sepanjang hayat yang sesuai Profil Pelajar Pancasila yang dilaksanakan melalui kurikulum prototipe atau kurikulum merdeka yang memuat program :
- Intrakurikuler;
- Ekstrakurikuler;
- Program Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Adapun pelaksanaannya dan perubahan utama struktur pembelajarannya pada jenjang SMA adalah sebagai berikut.
Intrakurikuler
Intrakurikuler berisi muatan atau mata pelajaran dan muatan tambahan lainnya seperti muatan lokal.
Berikut ini beberapa perubahan utama pembelajaran pada jenjang SMA kurikulum merdeka (kurikulum prototipe).
Pada jenjang SMA, murid lebih dipersiapkan kepada minat yang menunjang pilihan pendidikan pada jenjang berikutnya. Sehingga pembelajaran dibagi menjadi mata pelajaraan umum dan program peminatan. Program peminatan dimulai di kelas 11.
Pada program peminatan di SMA, murid diperbolehkan mengambil beberapa mata pelajaran pilihan sesuai minat, bakat dan aspirasinya, meskipun pelajaran itu lintas jurusan. Dalam program peminatan, apabila sumber daya memungkinkan sekolah juga dapat membuka kelas mata pelajaran baru, misalnya kelas bahasa Jerman, kelas Tata Boga, Tata Busana dll.
Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler tetap diadakan pada pembelajaran dengan kurikulum prototipe (merdeka). Pelaksanaannya dapat dikembangkan oleh satuan pendidikan sesuai dengan kapasitas dan minat karakteristik murid.
Pembelajaran Projek
Pembelajaran berbasis projek yang ditujukan untuk penguatan Profil Pelajar Pancasila melalui tema yang telah ditetapkan, yaitu :
- Gaya Hidup Berkelanjutan
- Kearifan Lokal
- Bineka Tunggal Ika
- Bangunlah Jiwa dan Raganya
- Suara Demokrasi
- Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI
- Kewirausahan
- Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME dan Berakhlak Mulia
- Mandiri
- Bernalar Kritis
- Kreatif
- Bergotong Rotung
- Berkebinekaan Global
Asesmen merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengetahui kebutuhan belajar, perkembangan, dan pencapaian hasil belajar.
Asesmen berperan memberikan informasi sebagai umpan balik bagi guru, murid dan orang tua agar dapat memandu mereka dalam menentukan strategi pembelajaran selanjutnya. Hasil asesmen juga menjadi bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Dengan demikian asesmen yang dilakukan di kelas bukan hanya memberikan data perkembangan belajar murid tetapi juga upaya untuk terus meningkatkan kualitas pembelajaran.
Alokasi Waktu dan Model Pembelajaran
Pada pelaksanaan kurikulum prototipe, satuan pendidikan memiliki keleluasaan untuk menentukan Alokasi Waktu Pembelajaran dan Model Pembelajaran.
Untuk Model Pembelajaran ada tiga alternatif yang dapat diadaptasi, yaitu :
- Model Reguler
- Model Blok
- Model Kolaborasi
Perangkat ajar bisa menggunakan :
- buku teks
- modul ajar
- modul projek
- buku non teks
- video
- media cetak/digital
Mohon bantuan Bapak/Ibu untuk mengisi form di link di bawah ini sebagai respon umpan balik tentang “Mengapa Kurikulum Perlu diubah”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar