PENGELOMPOKAN UNSUR
Gambar 1 di atas merupakan tabel periodik yang digunakan saat ini. Apa yang kalian lihat dari tabel periodik tersebut? Ternyata unsur-unsur dalam tabel periodik tersebut tersusun dengan aturan tertentu.
Tabel periodik unsur yang ada saat ini mengalami perkembangan mulai dari yang sederhana sampai seperti yang tampak pada gambar 1.
Sekarang timbul pertanyaan :
- Untuk apa unsur-unsur itu dikelompokkan dan disusun?
- Bagaimana tabel periodik unsur itu dapat disusun?
- Apa dasar pengelompokan unsur-unsur dalam tabel periodik tersebut?
1. Sejarah Perkembangan Tabel Periodik Unsur / Sistem Periodik Unsur
Berdasarkan sejarah, semenjak ilmu kimia diperkenalkan oleh para ilmuwan Arab dan Persia, mereka membagi unsur menjadi dua kelompok, yaitu kelompok logam dan nonlogam. Kemudian berkembang dengan Triad Dobereiner, Oktaf Newlands, Tabel Periodik Mendeleev, dan Tabel Periodik Modern.
a) Pengelompokan Berdasarkan Sifat Logam dan Nonlogam
Unsur-unsur yang ada di alam ini ada yang bersifat logam (seperti besi, seng, aluminium, emas, perak, tembaga dan lain-lain) dan ada juga yang bersifat nonlogam (seperti karbon, belerang, phosphor, oksigen, hidrogen dan lain-lain). Oleh karena itu unsur-unsur dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu golongan logam dan golongan nonlogam.
Perbedaan sifat dari kedua golongan tersebut dapat dilihat dari tabel berikut.
b) Triad Dobereiner
Johann Wofgang Dobereiner pada tahun 1829 mengelompokkan tiga unsur yang mempunyai sifat SAMA. Pengelompokan ini disebut TRIAD atau lebih lengkapnya disebut Triad Doberreiner. JW Dobereiner menemukan bahwa dalam satu Triad nomor massa relatif unsur yang terletak di tengah merupakan harga rata-rata nomor massa relatif unsur pertama dan ketiga, seperti tabel di bawah ini :
c) Oktaf Newlands
John Alexander Reina Newlands pada tahun 1864 menyusun unsur-unsur berdasarkan kenaikan massa relatifnya. Dia mendapatkan bahwa unsur yang kedelapan mempunyai sifat yang mirip dengan sifat unsur yang pertama, unsur yang kesembilan mempunyai sifat yang mirip dengan sifat unsur yang kedua, dan seterusnya.
Kelemahan hukum Oktaf Newlands hanya cocok untuk unsur-unsur dengan nomor massa yang kecil dan pengelompokan terlalu dipaksakan.
d) Tabel Periodik Mendeleev
Lothar Meyer dari Jerman dan Dmitry Mendeleev dari Rusia pada tahun 1869 dengan menggunakan prinsip dari Newlands mengadakan penggolongan unsur-unsur berdasarkan nomor massa dan sifat-sifatnya. Mereka berdua di tempat terpisah menghasilkan daftar unsur yang hampir sama.
Menurut Mendeleev, sifat-sifat unsur merupakan fungsi periodik dari nomor massa relatifnya. Perhatikan tabel berikut yang menggambarkan Tabel Periodik Mendeleev.
Kelemahannya adanya unsur yang memiliki nomor massa relatif lebih besar berada di depan unsur dengan nomor massa lebih kecil, contoh Te dengan nomor massa 128 berada di depan I dengan nomor massa 127.
e) Tabel Periodik Modern
Henry Moseley melakukan percobaan untuk menyempurnakan/ memperbaharui Tabel Peridik Mendeleev/Hukum Periodik Mendeleev dan berhasil menyimpulkan bahwa sifat dasar atom suatu unsur adalah nomor atomnya bukan nomor massa relatifnya.
Jadi penemuan Henry Monseley ini menjadi Hukum Periodik Modern yang berbunyi :
Sifat-sifat unsur merupakan fungsi periodik dari nomor atomnya.
Dan digambar seperti pada gambar berikut.
2. Golongan, Perioda dan Blok Pada Tabel Periodik Modern
Kalau kita perhatikan Tabel Peridik Modern di atas bahwa unsur-unsur dikelompokkan ke dalam GOLONGAN dan PERIODA serta BLOK.
a) Golongan
Golongan merupakan pengelompokan unsur-unsur yang memiliki sifat yang sama atau hampir sama dalam kolom dari atas ke bawah (vertikal).
Secara garis besar golongan unsur-unsur dalam Tabel Periodik Modern (Sistem Periodik Unsur/Susunan Berkala Unsur) dibagi menjadi dua, yaitu :
- Golongan A ( Golongan Utama)
- Golongan B ( Golongan Transisi)
- Golongan IA (Golongan Alkali : Li, Na, K, Rb, Cs dan Fr kecuali H )
- Golongan IIA (Golongan Akali Tanah : Be, Mg, Ca, Sr, Ba dan Ra)
- Golongan IIIA (B, Al, Ga, In dan Tl)
- Golongan IVA (C, Si, Ge, Sn, dan Pb)
- Golongan VA (N, P, As, Sb dan Bi)
- Golongan VIA (O, S, Se, Te dan Po)
- Golongan VIIA (Golongan Halogen : F, Cl, Br, I dan At)
- Golongan VIIIA (Golongan Gas Mulia : He, Ne, Ar, Kr, Xe dan Rn)
- Golongan IIIB
- Golongan IVB
- Golongan VB
- Golongan VIB
- Golongan VIIB
- Golongan VIIIB (ada tiga kolom)
- Golongan IB
- Golongan IIB
- Deret Aktinida
- Deret Lantanida
b) Perioda
Periode merupakan pengelompokan unsur-unsur yang memiliki jumlah kulit atom sama dalam lajur dari kiri ke kanan (horizontal) .
Jumlah periode Tabel Periodik Modern (Sistem Periodik Unsur/Susunan Berkala Unsur) ada tujuh, yaitu :
- Periode 1 (ada dua unsur H dan He)
- Periode 2 ( ada delapan unsur Li, Be, B, C, N, O, F dan Ne)
- Periode 3 ( ada delapan unsur Na, Mg, Al, Si, P, S, Cl dan Ar)
- Periode 4 ( ada 18 unsur)
- Periode 5 ( ada 18 unsur)
- Periode 6 (ada 32 unsur, yaitu 18 unsur golongan B + 14 unsur Deret Aktinida
- Periode 7 (Jumlahnya belum pasti masih menunggu penemuan-penemuan baru)
c) Blok
Kemudian unsur-unsur dalam Tabel Periodik Modern, dikelompokkan pula menjadi empat blok, yaitu :
- Blok s, meliputi unsur-unsur golongan IA dan IIA + He
- Blok p, meliputi unsur-unsur golongan IIIA, IVA, VA, VIA, VIIA, dan VIIIA kecuali He
- Blok d, meliputi semua unsur golongan B (Golongan Transisi)
- Blok f, meliputi semua unsur deret Aktinida dan deret Lantanida)
Posted by Mahmuddin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar